Langgur, LanggurNews.com – Dunia sepakbola Maluku Tenggara (Malra) berduka. Mantan pemain dan Asisten pelatih Persemalra, Frans Paskalis Dumatubun atau yang akrab disapa Popi Dumatubun, meninggal dunia di Langgur, Sabtu (1/11/2025) dalam usia 55 tahun.
Nama Popi dikenal luas di kalangan pecinta sepakbola daerah ini. Ia merupakan bagian dari generasi emas Persemalra di era 1980–1990-an.
Kariernya dimulai sejak muda bersama Djarum FC (1985–1995), klub lokal tempat ia menimba ilmu dan mengasah bakat sepakbolanya.
Puncak kariernya sebagai pemain terjadi pada 1993, saat memperkuat Persemalra di ajang BPDM Cup di Ambon.
Dalam turnamen tersebut, Persemalra tampil gemilang dan berhasil keluar sebagai juara.
Dua tahun setelah itu, Popi memutuskan untuk beristirahat dari lapangan hijau yang telah membesarkan namanya.
Namun, kecintaannya terhadap sepakbola tak pernah padam.
Memasuki tahun 2000-an, Popi kembali dipanggil oleh manajemen Persemalra untuk membantu pembenahan tim menjelang Kompetisi Divisi II Liga Indonesia 2003.
Bersama eks kiper Persemalra, Budi Jamrewav, Popi dipercaya mendampingi Vecky Eikendorp (coach Persemalra saat itu) dalam menyiapkan tim muda berbakat Maluku Tenggara. Momen ini menandai kebangkitan Persemalra di kancah sepakbola nasional.
Masa kejayaan klub kembali berlanjut pada musim 2009–2010 di bawah asuhan Aji Lestaluhu.
Saat itu, Persemalra menembus babak final Divisi I Liga Indonesia setelah menyingkirkan PSCS Cilacap 1–0 lewat gol tunggal Rahel Tuasalamony.
Sayangnya, dalam partai puncak yang digelar di Stadion Singaperbangsa, Karawang (17 Februari 2010), Persemalra harus puas di posisi kedua setelah kalah adu penalti 1–4 dari Persekam Metro FC Malang.
Di luar dunia sepakbola, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang berdedikasi di dunia birokrasi.
Ia mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, dan pada 30 Oktober 2023, sehari sebelum berakhirnya masa jabatan Bupati M. Thaher Hanubun, Popi dilantik sebagai Camat Hoat Sorbay.
Kepergian Frans “Popi” Dumatubun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Persemalra dan masyarakat Maluku Tenggara.
Ia bukan hanya legenda di lapangan hijau, tetapi juga panutan dalam pengabdian bagi daerahnya.
Selamat jalan legenda sepakbola Persemalra!




























































































